Galeri Kitab Kuning | Tulisan ini memuat asal usul sejarah salah satu nasab keluarga Rasulullah saw dari Marga al-Masyhur
Dzurriyah atau keturunan Rasulullah saw dari jalur Sahabat Ali bin Abi Talib dengan Sayyidah Fatimah ra. memang banyak, terutama di dataran Negara Yaman.
Di Indonesia sendiri, Sadah Ba'alawi atau Alawiyyin juga tersebar di berbagai penjuru negeri, mulai dari sabang hingga Marauke.
Baca Juga : Sejarah Asal Usul Marga Fam Nasab al-Ba'bud/ Ba'abud - Keturunan Rasulullah saw
Salah satu Fam keluarga atau marga, serta nasab yang cukup terkenal adalah al-Masyhur. Simak sejarah dan asal usulnya berikut ini.
Ringkasan Sejarah Marga Al-Masyhur
Yang pertama kali digelari "Al-Masyhur" adalah Habib Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Syahabbuddin Al-Ashghor.
Gelar "Al-Masyhur" yang disandangnya, belum ada kepastiannya. Sebagaimana diketahui menurut bahasa Arab "Masyhur" berarti "terkenal". Maka terkenal dibidang apakah Habib Muhammad bin Ahmad AI-Masyhur tersebut, Wallahu A'lamu Bissawab
Baca Juga : Sejarah marga fam nasab al Ba`bud atau Ba`abud
Waliyyullah Muhammad bin Ahmad Al-Masyhur dilahirkan di kota Tarim, dikaruniai 3 anak laki-laki
yang melanjutkan keturunan Beliau, masing-masing bernama :
1. Abdurrahman, keturunannya hanya berada di Malibar.
2. Alwi, leluhur Al-Masyhur yang keturunannya ada di Indonesia berada di kota Surabaya.
3. Abdullah, dikaruniai 4 orang lelaki, 2 diantaranya yang berketurunan, masing-masing
bernama :
Umar, leluhur Al-Masyhur yang ada di Tarim (Hadramaut) salah satu anak cucunya yaitu AI-Allamah Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Husein Al-Masyhur ; penulis kitab "Syamsuddahirah". Kitab Ini merupakan kitab yang menyebutkan silsilah nasab keturunan Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam, yang merupakan salah satu pedoman bagi Kantor Pusat Pencatatan Nasab Arrabithah Alawiyyin di Indonesia, yang sekaligus merupakan Nara Sumber yang terpenting dalam penyusunan Monogram Silsilah Nasab Alawiyyin beserta Buku Petunjuknya. Umar bin Abdullah bin Muhammad Al-Masyhur keturunannya selain berada di Hadramaut, berada pula di Malaysia dan di Indonesia (Jawa).
Ahmad, satu-satunya anak lelakinya bernama Muhammad Al Zahir, Lehuhur qabilah "Al-Zahir"
Waliyyullah Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Syahabuddin Al-Ash'ghor pulang ke Rahmatullah di kota Tarim pada tahun 1130 H.